Jakarta, 21 April 2025 — Suasana kompetitif dan penuh inovasi terasa kuat dalam YUME PRO x KAJI Pitching Event yang digelar di BINUS @Kijang. Acara ini mempertemukan mahasiswa BINUS University dengan para profesional dan pelaku industri untuk mempresentasikan ide bisnis kreatif di hadapan dewan juri yang terdiri dari angel investor, pelaku korporasi, hingga pemimpin organisasi alumni Jepang.
Salah satu sorotan menarik datang dari partisipasi mahasiswa Program Japanese Popular Culture (JPC) BINUS University, yang membuktikan bahwa minat terhadap budaya Jepang seperti anime, fashion, teknologi, dan musik dapat dikembangkan menjadi model bisnis yang inovatif.
Lebih dari sekadar kompetisi, YUME PRO x KAJI Pitching Event menjadi ajang pembuktian bahwa mahasiswa dari latar belakang bahasa dan budaya juga memiliki potensi besar untuk terjun ke dunia startup. Tidak hanya bisa berkarier sebagai penerjemah atau pengajar, Kompetisi ini menegaskan bahwa kemampuan berbahasa dan memahami budaya lintas negara justru merupakan aset penting dalam membangun bisnis yang relevan dan inovatif di era global.
Fuad A. Kadir, selaku Chairman dari KAJI (Keluarga Alumni Jepang di Indonesia), President Director PT. Nao Ayana Indonesia, dan President Director PT. Yasa Kayana Indonesia, memberikan apresiasinya terhadap potensi mahasiswa BINUS University,
“Dunia startup terus berkembang dan menghadirkan tantangan yang menarik bagi generasi muda, termasuk mahasiswa BINUS University. Mahasiswa jurusan Japanese Popular Culture, sebenarnya memiliki pondasi yang sangat kuat untuk menjadi entrepreneur. Kemampuan berbahasa itu adalah kunci untuk membuka inovasi dan mewujudkan passion mereka dalam bentuk nyata. Tinggal bagaimana mereka mau terus mengembangkan diri.” — Fuad A. Kadir
Dengan menghadirkan para juri dari kalangan pelaku industri, investor, dan pemimpin komunitas alumni Jepang di Indonesia, kompetisi ini memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa untuk memahami pentingnya komunikasi bisnis, validasi pasar, serta kemampuan presentasi yang kuat dalam menjual ide. Kehadiran tokoh-tokoh inspiratif juga mendorong semangat mahasiswa untuk berpikir lebih luas, tidak hanya pada lingkup lokal tetapi juga menargetkan kolaborasi dan ekspansi global, termasuk ke Jepang melalui inisiatif seperti IVS Kyoto.
Acara ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keterbukaan terhadap budaya serta keberanian untuk mencoba hal baru adalah kunci dalam membentuk entrepreneur masa depan. BINUS University melalui kolaborasi dengan KAJI dan YUME PRO menunjukkan komitmennya untuk terus menjadi talenta yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif dan relevan dengan perkembangan industri global. Diharapkan, ajang seperti ini dapat terus digelar secara berkelanjutan untuk melahirkan lebih banyak generasi muda yang percaya diri membawa ide-ide lokal ke kancah internasional.
Artikel ini juga tayang di vritimes