Bali, HitsNewsID – Pada Sabtu, 21 September 2024, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pernyataan resmi mengenai gempa bumi yang terjadi di barat daya Gianyar, Provinsi Bali. Berikut adalah rincian lengkap mengenai peristiwa ini.
Berdasarkan informasi dari BMKG, getaran dari gempa ini dirasakan di berbagai wilayah, termasuk:
Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai dampak gempa ini. Dikatakan bahwa guncangan mencapai skala IV MMI di Gianyar.
Gempa yang terjadi ini adalah jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di daratan. Indonesia, termasuk Bali, terletak di antara tiga lempeng besar—Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik—yang menyebabkan daerah ini menjadi rawan gempabumi.
Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki kombinasi pergerakan turun-geser (oblique normal), yang berarti terjadi pergeseran pada lapisan kerak bumi.
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi yang terjadi secara tiba-tiba, biasanya disebabkan oleh patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Energi ini dihasilkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan dapat dirasakan pada permukaan bumi dalam bentuk gelombang gempabumi.
Sebagai langkah mitigasi, sangat penting bagi masyarakat untuk memahami risiko yang ditimbulkan oleh gempabumi dan cara untuk mengurangi dampak. Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Ina-TEWS) juga merupakan salah satu upaya untuk memberikan peringatan kepada masyarakat sebelum tsunami terjadi setelah gempa.
Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti informasi terkini dari BMKG dan siap siaga dalam menghadapi kemungkinan bencana alam di masa depan. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi akun resmi BMKG di media sosial atau situs web mereka. (*)
No Comments