Jakarta, 19 Maret 2025 – Belakangan, tingginya volatilitas aset digital menjadi dinamika hangat di kalangan masyarakat. Sentimen pasar, kondisi ekonomi global, dan kebijakan politik menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga aset digital.
Penurunan nilai aset yang terbilang cukup drastis menjadi perhatian serius, di mana hal ini dapat secara signifikan mempengaruhi kondisi psikologi pasar, dan memicu kepanikan terhadap kalangan investor.
Kondisi ini, turut mempengaruhi pasar aset kripto Indonesia. Sebagai negara urutan ketiga pada jumlah adopsi aset kripto global, masyarakat Indonesia menunjukkan potensi perkembangan ekosistem yang cukup tinggi.
Karena itu ketersediaan informasi terkait kondisi pasar, fundamental, dan faktor pendorong volatilitas aset menjadi sangat krusial guna mengimbangi tingginya minat masyarakat.
CEO Bittime, Ryan Lymn menyampaikan pihaknya percaya momen koreksi harga ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku pasar untuk mengadopsi lebih banyak aset digital, dalam hal ini aset kripto.
“Kondisi volatil yang terjadi merupakan tantangan besar bagi kami untuk dapat meningkatkan literasi publik dan layanan platform. Tindakan ini tentu diperlukan, guna mengedukasi para investor sekaligus menjaga stabilitas ekosistem pasar aset kripto Indonesia,” jelas Ryan.
Sebagai salah satu platform perdagangan aset kripto di Indonesia, Bittime melihat fluktuasi pasar dan tingginya minat masyarakat dapat diimbangin dengan adanya fitur auto earn.
Ryan menambahkan bahwa saat ini Bittime sedang mengadakan kampanye Bittime Ramadan. Kampanye ini dapat menjadi peluang dalam mendukung perluasan ekosistem dan adopsi aset kripto di Indonesia.
“Melalui kampanye ini, kami berharap dapat membantu menciptakan lingkungan investasi yang lebih sehat, sekaligus menjaga stabilitas harga dan keberlanjutan industri aset kripto,” ungkap Ryan.
Selain dorongan literasi, kampanye Bittime Ramadan Auto Earn Festival ini diharapkan dapat menjadi peluang bagi para investor tidak menjaga nilai aset dan mendapatkan keuntungan imbal hasil hingga 20% APY.
Meski tidak terdampak secara langsung dan cenderung stabil, minat adopsi aset kripto Indonesia tentu perlu diiringi pemahaman terhadap fundamental pasar. Edukasi dan strategi jangka panjang sangat dibutuhkan dalam mempertahankan performa portofolio pelaku pasar.
Tekanan pada harga aset kripto akibat ketegangan kebijakan makroekonomi global, menimbulkan berbagai sentimen negatif di kalangan investor. Sehingga, ketersediaan informasi dan platform jual-beli yang aman, akan sangat membantu investor mengelola risiko di tengah volatilitas pasar.
Di sisi lain, kemajuan teknologi dan regulasi yang semakin matang, memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk menjelajahi dunia keuangan digital dengan lebih percaya diri. Maka dari itu patut didukung dengan adanya program-program edukasi yang dekat dengan masyarakat luas.
Namun perlu dipahami bahwa investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Hal itu termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna.
Artikel ini juga tayang di vritimes