PAN Tunjukkan Kekuatan, Gerindra Tempel Ketat di Survei Elektabilitas

2 minutes reading
Sunday, 1 Jun 2025 13:18 6 Redaksi

HitsNewsID – Indonesia Political Opinion (IPO) baru-baru ini merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) menunjukkan kekuatan signifikan dalam elektabilitas, dengan Partai Gerindra yang terus menempel ketat di belakangnya. Survei ini mengungkap persaingan sengit di antara partai-partai politik utama di Indonesia, sekaligus menilai kinerja menteri dalam Kabinet Merah Putih.

Survei nasional bertajuk “Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah” ini melibatkan 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,90 persen dan tingkat keakuratan mencapai 95 persen. Teknik pengambilan sampel multistage random sampling (MRS) memastikan data yang representatif bagi seluruh populasi.

Hasil survei mencatat partai-partai Islam seperti PAN dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berebut posisi dalam lima besar partai terpopuler. Secara statistik, PDI Perjuangan tetap unggul dengan popularitas 94%, diikuti Partai Gerindra dan Golkar masing-masing 92%, disusul Partai Kebangkitan Bangsa 77,8%, PAN 71,5%, dan PKS 70,2%.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, menyatakan bahwa keberhasilan PAN dalam meraih elektabilitas tinggi tidak terlepas dari pergerakan politik yang strategis, termasuk hubungan dekat dengan Presiden Prabowo. “PAN menunjukkan stabilitas dan peningkatan daya tawar yang kuat, dan kedekatan dengan pemerintah khususnya Prabowo menjadi faktor penunjang,” ungkap Dedi pada 1 Juni 2025.

Dedi juga menambahkan bahwa popularitas PAN semakin terdongkrak berkat banyaknya kader berpengaruh yang duduk di parlemen dan kabinet, yang turut menarik simpati publik. Kepemimpinan Zulkifli Hasan dianggap berhasil membawa PAN menembus pilihan masyarakat.

Selain itu, survei menunjukkan jika pemilihan legislatif dilakukan hari ini berdasarkan partai, Gerindra akan menduduki posisi teratas dengan 34,7%, diikuti PDI Perjuangan 12,5%, Golkar 10%, PKB 6,2%, PAN 5%, dan Demokrat 4,9%. “Kenaikan elektabilitas Gerindra bisa jadi dipengaruhi oleh popularitas Prabowo sebagai calon Presiden. Sementara PDIP harus menghadapi dampak sejumlah skandal yang mempengaruhi citra partai,” tutup Dedi. (*)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    LAINNYA